Semua orang pasti punya masa lalu,
baik itu masa lalu yang baik atau pun masa lalu yang kelam. Dari pernyataan
tersebut, terkadang itu bisa menjadi sebuah pertanyaan didalam sebuah hubungan dan
menimbulkan masalah, apakah penting masa lalu itu untuk dibahas? Dan Apakah
kita dapat menerima masa lalu pasangan kita? Semuanya akan dapat terjawab
setinggi apapun itu ego kita.
Cinta adalah ketertarikan yang timbul menjadi sebuah peraasaan kasih sayang
yang kuat. Menurut penelitian yang hasilnya diterbitkan dalam jurnal Archives
of Sexual Behavior, seorang pria hanya butuh waktu waktu 8 detik untuk mencintai seorang wanita. Cinta adalah
sesuatu karya tuhan, dan sangat misterius.
Kita pasti pernah mendengar kisah seorang miskin dan kaya, si jelek dan si cantik,
tunanetra dengan pasangannya yang normal, seorang dengan pasangan yang memiliki
selisih umur yang sangat jauh, maupun pasangan sesama gender. Semua itu adalah
kisah nyata, dan masih banyak kisah lainnya dan bukan hanya sebuah film yang
selama ini kita tonton dan nikmati. Apakah benar sesederhana itu? Jawabannya tidak,
karena di jaman modern ini definisi cinta sangatlah banyak, cinta adalah sesuatu
yang misterius, dia ada tapi tak terlihat, tetapi terkadang dibuat sulit. Hingga
dapat dikelompokkan menjadi dua, cinta tak bersyarat / cinta yang sederhana dan
cinta dengan sebuah syarat. Anda bisa searching definisi cinta, dimana anda
akan menemukan banyak sekali perbedaan definisi cinta tersebut.
Cinta itu dibangun untuk sebuah masa
depan, saling menerima kekurangan satu sama lain termasuk masa lalu dari
pasangan itu sendiri. Masa lalu memang penting untuk dibahas bersama dengan
pasangan, karena pada masa lalu akan ada keterbukaan, kejujuran yang pasti hanya beberapa orang yang mengetahuinya dan perlu untuk dibicarakan sebagai bentuk
hubungan emosional kepada pasangannya. Masa lalu perlu dibahas, untuk
mengetahui masa – masa baik atau kelam dari pasangan kita yang mungkin bagi
mereka perlu diungkapkan, dan bagi kita perlu diketahui, begitu juga
sebaliknya.
Tetapi terkadang kejujuran itu memang
menyakitkan, ego kita akan keluar ketika kita mengetahui masa lalu pasangan
kita yang tidak kita terima. Ego adalah pikiran di alam sadar dan menjadi
bagian dari identitas yang kita bangun sendiri. Saya ambil contoh , saya adalah
pria yang bertanggung jawab, saya dilahirkan untuk menjadi orang sukses, saya
tidak akan pernah berselingkuh karena dapat menjadi kebiasaan
buruk saya, saya tidak akan mau balikan dengan mantan, saya ingin memiliki pasangan
yang masih perawan. Contoh – contoh tersebut adalah contoh yang dibangun oleh
alam sadar kita, dari sebuah proses memiliki sebuah alasan mengapa kita
melakukannya. Ego dibangun dari sebuah proses,maka dengan kata lain ego
tidaklah bersifat mutlak, masih bisa berubah, tergantung kepada lingkungannya,
pola pikirnya yang mulai berkembang serta perasaannya untuk menerima kekurangan
dari pasangannya.
Cinta dibangun untuk menatap masa
depan dan menjadi teman hidup, selama cinta itu dibangun. Jadi ketika pasanganmu memang benar – benar tidak bisa
menerima masa lalumu, menghilangkan cintanya dengan ego, maka anda dapat
mengetahui cinta dikelompok manakah pasangan anda. Tak ada satupun hubungan yang
sukses tanpa saling memahami ego. Maka sebaikanya anda mengalah, menurunkan ego
anda dan mengakhiri hubungan anda, walaupun itu sulit, tanpa harus menyalahkan
cintanya, ataupun menyalahkan masa lalumu, jadikanlah masa lalumu menjadi pelajaran
dan silahkan mencari cinta yang lainnya yang dipersiapkan tuhan untuk masa
depanmu.