Minggu, 01 November 2020

Masa Lalu Pasangan


Semua orang pasti punya masa lalu, baik itu masa lalu yang baik atau pun masa lalu yang kelam. Dari pernyataan tersebut, terkadang itu bisa menjadi sebuah pertanyaan didalam sebuah hubungan dan menimbulkan masalah, apakah penting masa lalu itu untuk dibahas? Dan Apakah kita dapat menerima masa lalu pasangan kita? Semuanya akan dapat terjawab setinggi apapun itu ego kita.

Cinta adalah ketertarikan  yang timbul menjadi sebuah peraasaan kasih sayang yang kuat. Menurut penelitian yang hasilnya diterbitkan dalam jurnal Archives of Sexual Behavior, seorang pria hanya butuh waktu waktu 8 detik  untuk mencintai seorang wanita. Cinta adalah sesuatu  karya tuhan, dan sangat misterius. Kita pasti pernah mendengar kisah seorang miskin dan kaya, si jelek dan si cantik, tunanetra dengan pasangannya yang normal, seorang dengan pasangan yang memiliki selisih umur yang sangat jauh, maupun pasangan sesama gender. Semua itu adalah kisah nyata, dan masih banyak kisah lainnya dan bukan hanya sebuah film yang selama ini kita tonton dan nikmati. Apakah benar sesederhana itu? Jawabannya tidak, karena di jaman modern ini definisi cinta sangatlah banyak, cinta adalah sesuatu yang misterius, dia ada tapi tak terlihat, tetapi terkadang dibuat sulit. Hingga dapat dikelompokkan menjadi dua, cinta tak bersyarat / cinta yang sederhana dan cinta dengan sebuah syarat. Anda bisa searching definisi cinta, dimana anda akan menemukan banyak sekali perbedaan definisi cinta tersebut.

Cinta itu dibangun untuk sebuah masa depan, saling menerima kekurangan satu sama lain termasuk masa lalu dari pasangan itu sendiri. Masa lalu memang penting untuk dibahas bersama dengan pasangan, karena pada masa lalu akan ada keterbukaan, kejujuran yang pasti  hanya beberapa orang yang mengetahuinya  dan perlu untuk dibicarakan sebagai bentuk hubungan emosional kepada pasangannya. Masa lalu perlu dibahas, untuk mengetahui masa – masa baik atau kelam dari pasangan kita yang mungkin bagi mereka perlu diungkapkan, dan bagi kita perlu diketahui, begitu juga sebaliknya.

Tetapi terkadang kejujuran itu memang menyakitkan, ego kita akan keluar ketika kita mengetahui masa lalu pasangan kita yang tidak kita terima. Ego adalah pikiran di alam sadar dan menjadi bagian dari identitas yang kita bangun sendiri. Saya ambil contoh , saya adalah pria yang bertanggung jawab, saya dilahirkan untuk menjadi orang sukses, saya tidak akan pernah berselingkuh karena dapat menjadi kebiasaan buruk saya, saya tidak akan mau balikan dengan mantan, saya ingin memiliki pasangan yang masih perawan. Contoh – contoh tersebut adalah contoh yang dibangun oleh alam sadar kita, dari sebuah proses memiliki sebuah alasan mengapa kita melakukannya. Ego dibangun dari sebuah proses,maka dengan kata lain ego tidaklah bersifat mutlak, masih bisa berubah, tergantung kepada lingkungannya, pola pikirnya yang mulai berkembang serta perasaannya untuk menerima kekurangan dari pasangannya.

Cinta dibangun untuk menatap masa depan dan menjadi teman hidup, selama cinta itu dibangun. Jadi ketika  pasanganmu memang benar – benar tidak bisa menerima masa lalumu, menghilangkan cintanya dengan ego, maka anda dapat mengetahui cinta dikelompok manakah pasangan anda. Tak ada satupun hubungan yang sukses tanpa saling memahami ego. Maka sebaikanya anda mengalah, menurunkan ego anda dan mengakhiri hubungan anda, walaupun itu sulit, tanpa harus menyalahkan cintanya, ataupun menyalahkan masa lalumu, jadikanlah masa lalumu menjadi pelajaran dan silahkan mencari cinta yang lainnya yang dipersiapkan tuhan untuk masa depanmu.

Sekian

Berikan Komentarnya, agar lebih baik kedepannya.. saya mendukung

Kamis, 20 Juni 2013

Kecerdasan dan kepintaran.........


Gampang mengucapkan, sangat sulit melakukan. Tapi bukan tidak mungkin.....
Mungkin kebanyakan orang agak bingung membedakan antara cerdas dan pintar/pandai. Bagi saya seseorang dikatakan cerdas jika ia mampu bertindak secara tepat. Mengapa mesti bertindak secara tepat bukan benar? Kebenaran sangat tergantung dengan personalnya. Namun bukan yang disebut kebenaran mutlak. Inipun jika orang sudah memahami esensi kehidupan.

Suatu tindakan yang tepat sangat dipengaruhi keadaan saat itu. Misal, seseorang dikatakan benar dalam melakukan pembunuhan jika ia berprofesi sebagai tentara dan saat ia melakukan pembunuhan dalam suasana peperangan. Namun jika seseorang melakukan pembunuhan dengan alasan membela agama, ini tidak tepat. Karena agama tidak mengajarkan hal itu, pembunuhan. Yang diajarkan adalah mengasihi sesama dan memelihara kehidupan.

Seseorang yang berprofesi sebagai tentara memiliki tugas membela negara. Dan untuk itu ia tidak memiliki pilihan lain kecuali berperang di saat negara dalam ancaman bahaya. Di medan pertempuran hanya ada dua pilihan, membunuh atau dibunuh waktu berlangsung pertempuran. Namun tentara yang sama jika melakukan pembunuhan bukan dalam suasana perang, ia bisa dihukum. Karena ia melakukan tindakan yang tidak tepat.
Ketepatan bertindak inilah yang saya maksudkan dengan kecerdasan. Lain halnya dengan pintar atau pandai. Seseornag yang pintar/pandai sering menggunakan kepintarannya untuk melakukan perbuatan yang menguntungkan kelompok, golongan maupun diri sendiri. Ia akan menghalalkan segala cara untuk memenangkan kelompoknya. Jadi kelompok pintar ini lebih mementingkan kemenangan kelompoknya, walaupun mesti melakukan tindakan yang berlawanan dengan peraturan dan kemanusiaan.
Mereka yang cerdas memahami benar tindakannya. Mereka bertindak secara responsif bukan reaktif.

Cerdas dalam kehidupan berarti memahami tujuan kelahiran. Mengapa mesti lahir dan apa perannya? Setiap manusia yang lahir di bumi ini memiliki tujuan yang satu dan sama, hidup abadi. Kematian badan tidak mengakhiri kehidupan. Yang musnah hanya sebatas badan. Cara berpikir dan jiwanya tetap hidup. HIdup secara cerdas berarti bisa hidup selaras dengan alam. Karena ia sadar betul bahwa dirinya tidak bisa terpisah dari perubahan alam. Untuk selaras atau harmony dengan alam, ia mesti mampu menciptakan kedamaian (peace) dan cinta dalam dirinya. Keselarasan bisa tercipta jika dan jika dalam diri seseorang ada peace and love.

Cerdas dikaitkan dengan intelejensia. Dan intelejensia memiliki keterkaitan erat dengan kebutuhan bukan keinginan. Dan pada umumnya sring digabungkan menjadi kecerdasan intelejensia. Bukan kepintaran intelejensia.

Dengan kata lain, hidup secara cerdas adalah hidup yang selaras dengan semesta.......

Belajar dari lebah madu........


Lebah madu mengajari paling tidak 3 kebijakan untuk menjalani kehidupan. ke 3 hal ini jika kita terapkan dalam kehidupan akan bisa menunjang keselarasan hidup dengan semesta. Inilah cara kehidupan yang tepat.
3 hal yang dilakukan lebah madu:

1. Memilih dalam melakukan sesuatu saat mencari makanan.
Saat lebah madu mencari makanan, ia memilih bunga yang akan menghasilkan madu yang baik. Demikian juga seharusnya kita. Carilah makanan yang bermanfaat bagi jiwa kita. Bukan sekedar bermanfaat bagi kenyamanan badan. Bukan kah aku ini bukan sekedar badan? Aku adalah jiwa yang mulia dan memuliakan. Saat mengkonsumsi makanan pun kita mesti memikirkan, apakah makanan ini menunjang peningkatan evolusi jiwa atau hanya sekedar untuk kenyamanan badan atau lidah.
Keberadaan kita di dunia mesti ada tujuan dan maksudnya. Makan untuk hidup BUKAN hidup untuk makan. Pepatah inilah yang mesti kita ingat. Sehingga saat mencari rejeki atau uang, lakukan dengan cara yang memuliakan jiwa. Istilah kerennya: Menspiritualkan pekerjaan.
Pilihlah pekerjaan yang mampu menunjang evolusi jiwa. Bukan cari pekerjaan yang berakibat kemerosotan jiwa. Hidup adalah berkah ilahi. Syukuri berkah ilahi dengan cara melakukan pekerjaan yang selaras dengan alam semesta.

2. Tidak membunuh bunga saat lebah madu mengisap sari madu dari bunga
Kaitkan dalam mendapatkan atau mencari uang. Sering kali kita melakukan pekerjaan demi memperoleh uang tapi merugikan orang lain. Misalnya, kita dipercaya negara atau perusahaan mengelola sejumlah uang demi pelaksanaan pekerjaan tertentu. Dalam pelaksanaannya, kita lebih mementingkan diri, kelompok, dan golongan sendiri. Dengan cara ini, kita menggunakan uang bukan untuk kepentingan bersama. Tapi sekedar memenuhi kebutuhan golongan, kelompok sendiri. Kita masih dikuasai ego. Akhirnya kondisi orang lain menderita karena ulah kita dalam mengelola anggaran. Ini tentu tidak selaras dengan sifat alam semesta. Upayakan melaksanakan amanat demi kepentingan umum.
Dalam mengisap sari bunga, lebah madu membantu terjadinya penyerbukan. Semestinya kita melakukan hal yang sama dalam melaksanakan tugas atau pekerjaan. Orang lain juga merasakan manfaat ketika bekerja sama dengan kita. Janganlah orang lain menderita saat bekerja sama. Win Win solution.
Sifat lebah yang bermanfaat bagi bunga. Selain memperoleh sari bunga juga membantu terjadinya penyerbukan. Dengan kata lain, terjadi perkembangan biakan atau pertumbuhan dalam kehidupan tempat kita mencari harta.

3. Mengisap banyak namun tidak hanya digunakan untuk dirinya sendiri
Sifat lebah madu yang sangat mulia. Lebah madu mencari sari bunga sebanyak-banyaknya. Namun yang diperolehnya jauh melebihi dari apa yang dibutuhkan. Sehingga saat madu diambil oleh peternak lebah, ia sama sekali tidak dirugikan. Ia tahu bahwa sisa hasil pencahariannya atau perolehannya diambil orang. Dan ia membiarkan. Lebah madu tidak pernah melawan ketika hasil perolehan madunya diambil. Ia marah dan menyerang saat rumahnya diganggu.
Demikian juga hendaknya kita dalam menjalani kehidupan ini. Cari sebanyak-banyaknya dan berbagilah dengan sesama. Gunakan sesuai dengan kebutuhan dan sisanya berbagi dengan orang yang membutuhkan. Kita harus senantiasa mengingatkan diri bahwa harta dunia bisa menjadi jebakan bagi sang jiwa yang menghuni badan kita. Saat itulah kita hidup dalam neraka. Dalam penderitaan. Ulah kita sendiri. Bukan karena perbuatan orang lain.

Salam belajar dan berbagi...

Rabu, 19 Juni 2013

Siapa yang Bodoh Saat Menuding Pemimpinnya Bodoh?


Pemimpin yang cerdas lahir dari rakyat yang cerdas..............
Pemimpin yang berani lahir dari pemilih yang berani.......
Pemimpin yang ragu lahir dari rakyat yang juga tidak tegas.............
So, kita harus sadar bahwa sebelum menuding orang, lihat diri sendiri dahulu. Kebanyakan dari kita senang membuat gossip dan mencari kelemahan orang lain. Saat kita menggosip sesungguhnya kita memiliki kelemahan. Kesukaan menggosip itulah kelemahan. Jika saja di hati kita yang ada adalah kebajikan dan senantiasa ingin berbagi, dengan sendirinya pikiran kita hanya terisi bagaimana bisa berbagi kesadaran atau kebajikan dengan orang lain.
Jika kita selalu ingin berbagi kebahagiaan, sering kita tanpa sadar melupakan segala sesuatu yang 'menurut' anggapan orang menyakitkan diri kita.
Sakit atau tidak itu sangat relatif sesungguhnya. Bisa saja menurut orang lain sakit, tapi bagi kita tidak merasakan sakit perasaan. Memperhatikan hal ini sesungguhnya sakitnya perasaan atau tidak sangat tergantung dari keputusan kita sendiri. Kita yang memberikan izin diri sendiri bisa disakiti atau tidak. Bukan orang lain.... Dan anehnya kita sering memberikan lisensi kepada orang lain untuk menyakiti....
Siapa yang bodoh saat kita menuding pemimpin kita tidak tegas, bodoh, plin-plan dan segala yang buruk-buruk...
Kita yang bodoh. Kita yang tidak cerdas... Tidaklah mungkin ada pemimpin pintar lahir dari pemilih yang bodoh. Dan sebaliknya...
Jadi jika kita terlalu banyak mengkritik dan menghujat, sesungguhnya kita menunjuk ke diri sendiri. Karena masih ada istilah bodoh dan kalimat hujatan dalam hati kita..
 Langkah utama dan pertama adalah menyadari bahwa kita bodoh. Dengan modal awal kesadaran ini, kita punya kekuatan untuk menghapus satu orang bodoh, diri sendiri. Orang yang sadar akan kebodohannya akan mencari pengetahuan untuk memintarkan diri sendiri. Orang yang merasa pintar akan  berhenti berkembang.....Sebaliknya, yang merasa diri bodoh, dia akan berkembang...
Jika menginginkan pemimpin pintar, cerdas, tegas ,dan berani.... Mari kita sebarkan sifat-sifat itu ke sekitar kita, agar menjadi pembelajaran...


Tidak Untuk Menunggu atau Ditunggu

Masalah dalam hidup ku sekarang semakin menggerayangi beban pikiran ku.
di saat aku berdiri tegak atas apa yang selama ini ku lakukan dengan segala perjuangan ku..
di saat aku mulai tertunduk dan ingin menyerah menghadapi hidup...

ingin berpulang,.
tapi melihat kawan2 berjuang melawan ketidakadilan yang mereka hadapi,.
tak sanggup ku melihatnya.
ingin berlari.....
ku lihat kebelakang kawan2 ku memanggil dan melambaikan tangannya dengan jerit yang tak tertahankan...
ingin berpaling...
ku temui sesosok yang menegur ku dengan senyum yang tulus..
ingin menutup mata...
mimpi-mimpi itu terus berdatangan.
ingin berteriak,,..
di sekeliling ku tergeletak tubuh yang tak berdaya dengan penderitaannya.

saat aku jatuh dan dalam kondisi terburuk yang pernah ku alami...
tak ku lihat siapa-siapa di sampingku.
di saat aku terdiam dan terlelap dalam kesulitan terbesar..
tak satu pun ada diantara mereka yang membangunkan ku.
sesaat ku berjalan tanpa arah dan tersesat..
tak terdengar suara apapun dari mereka untuk menyadarkan ku.

tidak untuk menunggu dan di tunggu..tapi bagaimana agar semua tercapai.
walau tanpa mereka.
ini lah hidupku.

seperti perkataan romo Y.B. Mangunwijaya (Romo Mangun)
seorang pemerhati kemanusiaan harus siap berjuang sendiri dan mandiri.

Banyak hal yang ingin aku lakukan dengan hidupku sekarang ini tapi aku tak tahu harus mulai dari mana..
karna aku memang takut untuk melangkah..
Jujur aku takut untuk melangkah ..
aku takut kehilangan atas apa yang sudah ada saat ini..

tak banyak memang aku memiliki sesuatu tapi itu semua cukup membuatku
takut kehilangan.

Dan tentang perasaanku.....
Keinginanku....
Aku ingin bertemu dengan malaikatku..

Ya...itu adalah salah satu dari banyaknya keinginanku.. 
Jujur aku masih takut untuk jujur dengan perasaanku sendiri..
Aku takut tersadar dari semuanya..

Karna sesungguhnya semuanya tak seperti apa yang selama ini aku
katakan,aku tunjukkan,dan tak seperti apa yang terlihat..
karna aku takut dengan keyataan..

Semuanya tak semudah yang aku harap ..
Tak semudah mauku.
dan tak semudah keinginanku..


Masih Butuh Proses.

Senin, 17 Juni 2013

Perpustakaan sebagai Gerbang Kebudayaan



Julius Caesar, sang Raja Roma, pernah menyerang ke Mesir. Namun, ternyata Mesir memiliki tentara yang amat kuat.
Saking kuatnya, dia beserta pasukannya terjepit. Dalam keadaan terjepit itulah Caesar memiliki ide untuk menghindari tentara musuh, yaitu dengan cara membakar perpustakaan besar Mesir yang bernama Bibliotheca Alexandria. Ternyata Caesar berhasil meloloskan diri dari kepungan tentara Mesir. Rupanya dia tahu betul bahwa orang-orang Mesir sangat menghargai perpustakaannya. Dari cerita di atas, tersirat bahwa perpustakaan yang berisi buku dan arsip yang pada waktu itu tercatat sejumlah 700.000 gulungan papirus merupakan sesuatu yang sangat berharga.
Bahkan harganya jauh lebih tinggi dari seorang Raja Roma sehingga mereka rela meloloskan musuhnya demi untuk menyelamatkan perpustakaan yang terbakar. Perpustakaan adalah gerbang kebudayaan yang luas,begitulah Greenhalgh dan Worpole mendefinisikan perpustakaan.Tampaknya Mesir saat itu sadar melalui perpustakaan kebudayaan yang luas sedang dibentuk.Perpustakaan menyediakan pengetahuan yang mereka peroleh lalu diwariskan ke generasi berikutnya dan digunakan sebagai jembatan perantara dalam meningkatkan peradaban. Bila buku ibarat jendela ilmu pengetahuan,maka perpustakaan adalah gudangnya ilmu pengetahuan.
Karena perpustakaan menyimpan buku-buku dan beragam jenis informasi yang dapat diakses dengan mudah oleh para pengunjungnya.Perpustakaan juga secara tidak langsung menjadi pasar bagi para transaksional ilmu pengetahuan, tempat bertemunya para pembeli ilmu pengetahuan dan beragam informasi yang harganya tidak dapat diukur dengan materi. Perpustakaan merupakan bagian investasi pendidikan jangka panjang yang amat berharga dalam menuju sebuah peradaban yang maju. Buku dan perpustakaan adalah dua sejoli yang dirindukan dan dibutuhkan oleh siapa pun.
Namun terkadang, tidak jarang di antara kita mengabaikannya. Faktanya ialah banyak daerah di Indonesia membutuhkan buku-buku yang bermutu dan belum tersentuh perpustakaan, tetapi di sisi lain perpustakaan yang sudah ada minim sekali pengunjung. Perpustakaan juga belum menjadi bagian dari gaya hidup generasi muda Indonesia.Pergi ke perpustakaan bukan pilihan yang menarik bagi para generasi muda yang menganggap nongkrong di mal lebih menarik.Banyak yang pergi ke perpustakaan hanya ketika sudah kepepet mencari bahan untuk tugas.
Bahkan kadangkala ada yang menilai pergi ke perpustakaan itu hanya untuk anak-anak kutu buku. Untuk menghadapi kondisi itu tentu harus ada inovasi agar generasi muda Indonesia tertarik datang ke perpustakaan.Misalnya salah satu yang bisa menjadi daya tarik adalah menjadikan perpustakaan memiliki fasilitas internet yang terhubung dengan data koleksinya. Menurut World Bank, di antara indikasi Pembangunan Dunia ialah meningkatnya pengguna internet.
Indonesia perlu bangga karena berdasar data teranyar Internet World Stats, Indonesia menjadi negara penyuplai pengguna internet terbesar kelima di Asia setelah China,India,dan Jepang.Dalam hal ini peluang besarnya jumlah pengguna internet di Indonesia dapat dimanfaatkan untuk menarik pengunjung menjelajah perpustakaan yang sudah ada. Hal ini tentu harus didukung bersama antara pemerintah dan masyarakat luas, terlebih lagi generasi muda penerus bangsa.
Dengan tersedianya akses internet atau hot spot areayang baik oleh pemerintah, tentu akan menarik masyarakat mengunjungi perpustakaan,bahkan betah berlama-lama di perpustakaan,dari perpustakaan inilah generasi yang cerdas lahir dan akan membawa negeri ini ke arah yang lebih baik.●