Bahan Bakar Minyak atau lebih dikenal dengan sebutan BBM
merupakan barang yang sangat vital dewasa ini seiring perkembangan kendaraan
bermotor, dan Era modernisasi. Sebagian besar mobilitas orang Indonesia saat
ini sangat tergantung pada benda cair satu ini. Kita bisa memaklumi seorang
pebisnis dengan mobilitas tinggi yang dalam seminggu tak terhitung berapa kali
pergi ke luar kota untuk urusan bisnisnya. Tetapi kenyataannya tak hanya
pebisnis atau orang penting yang menggunakan benda cair (BBM) ini. Para siswa
sma bahkan siswa smp sekalipun jika tidak membawa sepeda motor ke sekolah
mereka kerap di cap “kuper” oleh teman – temannya. Dan sekali lagi mereka
membawa sepeda motor berbahan bakar bensin bukan air apa lagi oksigen.
“Berpikir objektif sangat penting untuk pengambilan sikap
yang tepat. Dinginkan kepala, lalu berpikir.”
1. Sudut Pandang Pemerintah
Alasan Pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak
(BBM) bersubsidi untuk menghindari jebolnya Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN), .
2. Sudut Pandang
Pengusaha
BBM naik menyebabkan biaya operasional naik. Hal ini bisa
dicover dengan menaikkan harga barang yang diproduksi.
3. Sudut Pandang Akademisi
BBM naik menyebabkan harga barang naik. Rakyat makin susah.
Tolak!
4. Sudut Pandang Masyarakat
Pasrah, cuma bisa terima.
5. Sudut Pandang Parpol Oposisi
Kenaikan BBM ini dinilai sebagai langkah terakhir penyehatan
APBN. Mengingat prognosis terlampauinya defisit fiskal 3 persen sesuai
ketentuan Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara. http://news.liputan6.com/read/604810/ppp-setgab-parpol-dukung-penuh-harga-bbm-naik-lalu-pks
Sekarang masuk ke analisis. (ini analisis pribadi ya).
Benarkah sudut pandang pemerintah?
Disini jika menurut saya bahwa alasan yang paling tepat kenapa BBM
harus naik. “Meningkatkan Efisiensi Anggaran”. Seperti yang kita ketahui,
subsidi BBM ini banyak yang salah sasaran. Mau sampel?
Entah udah berapa banyak BBM subsidi yang habis kebakar
karena macet. Habis kebakar buat lomba balapan liar. Habis kebakar cuma karena
gengsi mau ke kampus pakai mobil, dan banyak contoh lainnya. Apakah tepat
sasaran?
Jadi subsidi BBM yang berhasil dihemat bisa digunakan untuk
pembangunan infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan buat masyarakat miskin
yang jelas lebih tepat sasaran.
Tapi apakah berarti pemerintah benar? Tidak seluruhnya! Ada
celahnya. Benar bahwa peningkatan efisiensi anggaran bisa dilakukan dengan
mengurangi subsidi BBM yang salah sasaran, tetapi peningkatan efisiensi juga
harus dilakukan di bidang yang lain!
Salah satu penyebab APBN membengkak adalah reformasi
birokrasi, dimana gaji PNS dinaikkan dengan tujuan mengurangi korupsi dan
meningkatkan performa kinerja pemerintah. Hasilnya? Gaji naik tapi korupsi jalan terus! Pemerintah
juga keliatan gak ada upaya serius buat memerangi korupsi. Belum lagi isu
Banggar DPR yang boros! Renovasi ruang rapat dan toilet yang menghabiskan uang
milyaran, dan banyak kasus lainnya.
Jadi sampai disini kesannya, peningkatan efisiensi anggaran
dibebankan sama masyarakat aja. Kita disuruh bayar BBM lebih mahal, tapi
pemerintah masih korup! Ga meningkatkan efisiensi birokrasi yang justru
penghematannya bisa jadi lebih besar daripada menaikkan harga BBM.
Inilah yang menyebabkan penolakan dari orang-orang yang
cerdas. Mereka tidak percaya bahwa pemerintah dapat menggunakan subsidi yang
berhasil dihemat dengan bijak. “Paling dikorupsi lagi”, kata teman saya. Selain
itu solusi yang ditawarkan adalah Bantuan Langsung Sementara Masyarakat. Selain
rawan diselewengkan oleh oknum tidak bertanggung jawab.
Tapi penting untuk diingat, sebenarnya BBM naik tidak menyengsarakan rakyat kecil jika
digunakan dengan benar. Masyarakat miskin jika diberikan pilihan antara subsidi
BBM atau pendidikan dan kesehatan berkualitas gratis?, Tentu cuma masyarakat
miskin yang punya mobil dan motor saja yang milih subsidi BBM (eh itu bukan
masyarakat miskin ya?)
Sikap saya sendiri terhadap demo sebenarnya setuju, tapi ada
beberapa catatan. Saya setuju kalau alasan pendemo karena ketidakpercayaan
terhadap pemerintah untuk menggunakan dana subsidi yang berhasil dihemat dengan
bijak, bukan karena penolakan BBM naik semata.
Kenapa ini penting?
Karena saya juga sudah menentukan sikap.
Saya menolak kenaikan BBM di pemerintahan ini! Karena saya
tidak percaya pemerintah mampu menggunakan subsidi yang dihemat dengan bijak.
Alasannya? Korupsi masi merajalela, birokrasi ga efisien, kinerja eksekutif
rendah, legislatif juga sama aja.
Karena seperti yang
saya jelaskan, kenaikan BBM sebenarnya menguntungkan rakyat kecil (yang dirugikan paling rakyat middle class seperti saya. miskin engga, kaya juga engga) jika digunakan dengan tepat (Pendidikan/Kesehatan gratis). Yang saya takutkan adalah stereotype bahwa kenaikan BBM ini adalah merugikan masyarakat kecil..
saya jelaskan, kenaikan BBM sebenarnya menguntungkan rakyat kecil (yang dirugikan paling rakyat middle class seperti saya. miskin engga, kaya juga engga) jika digunakan dengan tepat (Pendidikan/Kesehatan gratis). Yang saya takutkan adalah stereotype bahwa kenaikan BBM ini adalah merugikan masyarakat kecil..
Masyarakat akan dipaksa untuk hemat dan efisien dalam
menggunakan energi, subsidi yang dihemat dapat digunakan untuk membuat
infrastruktur yang meningkatkan efisiensi juga seperti transportasi massal dan
lain-lain.
Jadi kesimpulannya, kenaikkan BBM ini sebenarnya positif, tapi
pemerintah yang ga bisa dipercaya yang terpaksa bikin kita harus nolak!
Lalu apa yang harus dilakukan? Demonstrasi itu pilihan, the
sad truth is, demonstrasi tidak akan berpengaruh banyak kepada pemerintah yang
memang gak mendengarkan rakyat. Jadi siap-siap aja menerima keputusan BBM tetap
naik.
Lalu tindakan konkrit apa yang bisa dilakukan kalau BBM
naik?
Jadi kalau mau konkrit, mulai hidup berhemat! Lebih
produktif! Kerja lebih keras!
Ini tindakan paling konkrit dan bisa banget untuk dilakukan,
jadi tunggu apalagi!.
Selain itu, ini memaksa kita untuk lebih mencari dan memakai
energi alternatif yang lebih murah! Pokonya yang penting kita harus mikir yang
positif terus!
Sekian sikap saya mengenai kenaikan BBM. Mohon maaf jika ada
kesalahan. Silahkan bertanya jika ada yang perlu dijelaskan lebih detil.
Semoga bermanfaat,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar