Kamis, 20 Juni 2013

Kecerdasan dan kepintaran.........


Gampang mengucapkan, sangat sulit melakukan. Tapi bukan tidak mungkin.....
Mungkin kebanyakan orang agak bingung membedakan antara cerdas dan pintar/pandai. Bagi saya seseorang dikatakan cerdas jika ia mampu bertindak secara tepat. Mengapa mesti bertindak secara tepat bukan benar? Kebenaran sangat tergantung dengan personalnya. Namun bukan yang disebut kebenaran mutlak. Inipun jika orang sudah memahami esensi kehidupan.

Suatu tindakan yang tepat sangat dipengaruhi keadaan saat itu. Misal, seseorang dikatakan benar dalam melakukan pembunuhan jika ia berprofesi sebagai tentara dan saat ia melakukan pembunuhan dalam suasana peperangan. Namun jika seseorang melakukan pembunuhan dengan alasan membela agama, ini tidak tepat. Karena agama tidak mengajarkan hal itu, pembunuhan. Yang diajarkan adalah mengasihi sesama dan memelihara kehidupan.

Seseorang yang berprofesi sebagai tentara memiliki tugas membela negara. Dan untuk itu ia tidak memiliki pilihan lain kecuali berperang di saat negara dalam ancaman bahaya. Di medan pertempuran hanya ada dua pilihan, membunuh atau dibunuh waktu berlangsung pertempuran. Namun tentara yang sama jika melakukan pembunuhan bukan dalam suasana perang, ia bisa dihukum. Karena ia melakukan tindakan yang tidak tepat.
Ketepatan bertindak inilah yang saya maksudkan dengan kecerdasan. Lain halnya dengan pintar atau pandai. Seseornag yang pintar/pandai sering menggunakan kepintarannya untuk melakukan perbuatan yang menguntungkan kelompok, golongan maupun diri sendiri. Ia akan menghalalkan segala cara untuk memenangkan kelompoknya. Jadi kelompok pintar ini lebih mementingkan kemenangan kelompoknya, walaupun mesti melakukan tindakan yang berlawanan dengan peraturan dan kemanusiaan.
Mereka yang cerdas memahami benar tindakannya. Mereka bertindak secara responsif bukan reaktif.

Cerdas dalam kehidupan berarti memahami tujuan kelahiran. Mengapa mesti lahir dan apa perannya? Setiap manusia yang lahir di bumi ini memiliki tujuan yang satu dan sama, hidup abadi. Kematian badan tidak mengakhiri kehidupan. Yang musnah hanya sebatas badan. Cara berpikir dan jiwanya tetap hidup. HIdup secara cerdas berarti bisa hidup selaras dengan alam. Karena ia sadar betul bahwa dirinya tidak bisa terpisah dari perubahan alam. Untuk selaras atau harmony dengan alam, ia mesti mampu menciptakan kedamaian (peace) dan cinta dalam dirinya. Keselarasan bisa tercipta jika dan jika dalam diri seseorang ada peace and love.

Cerdas dikaitkan dengan intelejensia. Dan intelejensia memiliki keterkaitan erat dengan kebutuhan bukan keinginan. Dan pada umumnya sring digabungkan menjadi kecerdasan intelejensia. Bukan kepintaran intelejensia.

Dengan kata lain, hidup secara cerdas adalah hidup yang selaras dengan semesta.......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar